Thursday, July 14, 2011

Ada Apa Dengan Negeriku? (AADN)



Mungkin kita, sebagai bangsa dan rakyat Indonesia sudah terlalu “benar-benar” dan “sangat-sangat” sabar. Sejak jaman nenek moyang kita, setelah “benar-benar” merasakan negara gemah ripah lohjinawi tata tentrem titi raharjo, murah sandang murah papan hidup makmur pada era Sriwijaya dan Majapahit, kemudian merasakan negara dengan “benar-benar” pahit, dijajah oleh Belanda selama 350 tahun disusul penjajahan jepang selama 3,5 tahun, hidup diskriminasi, terkekang kebebasan berpendapat, hidup serba kekurangan, bahkan sampai makanan sapi menjadi makanan manusia, mungkin rakyat indonesia sekarang ini “benar-benar” telah mewarisi kesabaran penderitaan nenek moyang kita era penjajahan Belanda dan Jepang. Kenapa?

Ya, mungkin saja kita sekarang lagi mendapatkan ujian dari Yang Maha Kuasa. Setelah diberikan negara yang tanahnya gemah ripah loh jinawi, kolamnya kolam susu, tongkat dan batu jadi tanaman, mungkin saja kita lupa “bersyukur”, masih merasa kurang dan bermental korupsi, malas belajar ‘iqro’, kalau jadi pemimpin tidak amanah, kalau menjadi yang dipimpin sukanya membangkang, mungkin saja …

Kalau ditanya “Ada Apa Dengan Cinta Negeriku? (AADCP) mungkin juga kita tidak bisa menjawab saking bingungnya mengurai darimana permasalahannya, kok kayaknya permasalahan negeri ini tidak ada habis-habisnya. Jangankan tanya kenapa negeri ini, kebanyakan kita dan saudara-saudara kita mungkin saja hari ini pertanyaannya “Mau makan apa kita hari ini?”
Dan jabawannya yang paling masuk akal adalah “Sabar…sabar ya saat ini kita sedang mendapatkan ujian”, Nenek moyang kita lebih dari 100 tahun bertahan dengan keadaan dan bisa surfive hingga mencapai kemerdekaan, mungkin kita dan anak cucu kita harus juga bersabar hingga benar-benar “Merdeka yang sesungguhnya” bisa merasakan “Ratu Adil” gemah ripah lohjinawi tata tentrem titi raharjo setelah 100 tahun lagi”. Tapi apakah ndak bisa dipercepat lagi? keburu habis kekayaan alam kita, lah itu jepang dan singapura ndak punya kekayaan alam kok bisa jadi negara yang makmur?..

Gemah Ripah Lohjinawi


Gemah Ripah loh jinawi, dengan kekayaan alam kita yang melimpah ruah harusnya tidak ada lagi rakyat miskin di Indonesia, kalau pengelola negara kita benar-benar amanah pada kesepakatan yang dibuat oleh pendahulu negeri ini yang dituangkan dalam Undang-undang Dasar 45, bahwa kekayaan alam dikuasai oleh negara demi kemakmuran rakyat indonesia dan Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara. Bahkan pendataan rakyat miskin saja masih belum valid, sumber-sumber kekayaan alam yang telah dikelola habis oleh korupsi atau mungkin salah pengelolaan… kalau saya mungkin berpikir positif [mode lugu on] kita telah dicurangi oleh pihak asing…karena mungkin kebodohan kita sendiri…

Tata Tengtrem Titi Raharjo
Tata Tentrem Titi Raharjo, dengan pemerintah yang mengelola negeri ini yang “amanah” menata negara dengan bijak berpihak semuya demi kepada kepentingan rakyatnya bukan pada kepentingan pribadi, kelompok ataupun golongan, demi rakyatnya yang telah “mempercayai” kepemimpinannya.
Pemerintah yang bersih dan berwibawa, bersih dari mental korupsi, berwibawa karena keadilannya… Adil tidak pandang bulu..baik bulu ketek maupun bulu hidung semua harus dicabut kalau bikin bau tidak sedap…

Ok, pada tahapan teori idealnya seperti diatas..sekarang konkritnya seperti apa? Just my opinion mohon dikoreksi jika ada yang salah
Di Indonesia yang menganut sistem pemerintahan presidentil, Presiden sebagai kepala negara juga sebagai kepala pemerintahan. Sebagai Kepala Negara tugasnya secara garis besar mengatur hal-hal yang berkaitan dengan urusan kenegaraan secara fundamental kalau rinciannya sangat banyak, tapi yang urgent bagi saya adalah : “Membuat perjanjian yang menyangkut hajat hidup orang banyak, mempengaruhi beban keuangan negara dan atau mengharuskan adanya perubahan / pembentukan Undang-Undang harus dengan persetujuan DPR”, Sedangkan sebagai kepala pemerintahan menyangkut urusan administratif & keuangan, kewenangan pusat dan daerah dsb.

Presiden tidak bisa dijatuhkan hanya karenan rendahnya dukungan politik tetapi karena melakukan pelanggaran konstitusi, pengkhianatan terhadap negara, dan terlibat masalah kriminal, posisi presiden bisa dijatuhkan. Posisi Presiden sangat kuat apalagi sekarang dipilih langsung oleh rakyat, sebenarnya rakyatlah yang berhak memberhentikannya juga secara langsung mungkin dengan sidang rakyat/referendum.

Nah karena posisi presiden sangat kuat, maka yang berkuasa untuk “membuat jadi merah atau putih” negara adalah seorang Presien. Kalau saya boleh usul kepada Bapak Presiden Indonesia yang terhormat, satu saja “Memanfaatkan teknologi informasi secara optimal dan maksimal” sehingga tercipta sistem pemerintahan yang transparan dan bisa diakses oleh publik, sehingga pengawasan pemerintah tidak hanya oleh KPK tapi seluruh rakyat indonesia bisa turut mengawasi. Progres-progres janji-janji pada waktu kampanye dapat jelas diakses oleh publik, rakyat pasti akan sangat maklum seandainya belum bisa 100% asalkan sudah sungguh-sungguh dikerjakan dan terlihat nyata oleh rakyat.

Apa usul Anda kepada Presiden Kita Tercinta?? sudahkan anda usul?
usulnya dikirim ke email mana ya? ada yang tahu?

0 komentar:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.